Ya Nabi Ya Rasulallah SAW
Sungguh hari yang bahagia
Dimana orang orang seakan mati rasa
Entah ingin menangis entah bahagia
Keduanya terbalut bersama shalawat atas Rasul-Nya
Rabbiul awwal telah tiba
Mengajak kita untuk mengingat kisah
Tentang pasukan abrahah yang tumbang oleh burung
Tentang riwayat akhir dari persia
Empat belas balkon istana kisra sirna !!
Tentang padamnya api kaum majusi
Juga tentang runtuhnya gereja buhairah
rabbiul awwal telah tiba
Kelahiran Muhammad berbaur cahaya
menjadi pertanda bahwa Syam akan segera cerah
Menggantikan kerajaan Romawi pada zamannya
Rabbiul awwal telah tiba
Sudah sangat jauh dari 571 Masehi
Aku tidak pernah sekalipun melihat Nabi
Aku hanya tahu dari sirah nabawi
Juga firman ilahi
Sungguh malu aku hari ini
Padahal muhammad akan menolong dihari akhir nanti
Sedangkan bibirku masih sedikit berucap shalawat
Duhai Nabiku, aku sungguh mencintaimu
Oleh : Levi Nabila
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
MENARA GADING
Ketika kau mengawali Hari dengan hati yang gelisah Dan penuh dengan masalah Apakah kau mampu sampai pada Perjalanan terjal? Jalan yang tak kau sendiri ketahui Waktu
Tenggelam di Kalam-Mu
Matahari sedang bersiap kembali ke peraduannya. Langit yang tadi tampak biru cerah perlahan menyemburatkan kemilau jingganya. Burung-burung yang telah mengembara terlihat bergerombol he
Dari rasa ingin pulang kini berubah menjadi ingin berjuang
Di pondok kita tinggalDisitu kita menimba ilmuAdakah rasa ingin pulang? Ya, tentu ada... Dirasa kita ingin pulangDirumah orang tua sedang berjuang Ayah,,, ibu,,, maafkan anakmu ini y
Indah Dalam Nama
Indah dalam namaSyahdu kala di ucapYang tak sukae kala di ucap Tertera indah dalam kataMengiringi ribuan maknaSingkat namun memikatSeakan semua hal telah terikat Menghiasi satu kataYa
Tapak Tilas Anak Pesantren
Jauh Dari Keluarga Saat dipondok itu Menyakitkan... karena aku jauh dari orang orang yang aku sayangaku hanya bisa menyendiri dan menyendiri Aku rindu dengan orang tuaku tuhan
Sepanjang sujud
Pagi menyimpan cerah Siang menyimpang dahaga Malam menyimpan mimpi Semua dalam tasbih Doa sepanjang sujud
Doa Petang
Semakin ku diam dalm gelap Bertanya pada hati Betapa banyak tinta yang kau buang Sebelum kau tuliskan? Afalaa ta'qiluun Aku terjatuh sedalam-dalamnya Dalam cermin doa
Sudut Doa
Seribu titisan hujan Yang jatuh disela-sela malam Menjadi bayangan yang tak diimpikan Kuharus melihat kekabutan malam Yang bukan lagi igauan Dengan pelan-pelan
Hati Yang Sujud
Seorang gadis berteduh dibawah payung Memeluk tubuh yang basah tersiram sendu Angin dingin membelainya Bibir menggigil tanpa suara Menahan bulir yang akhirnya tumpah d
Menuju Subuh
Gemercik air memecah lamunan Tetesan embun bening Meningkat kedapan pertemuan @Bungkopisajen